STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI

STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI

Rabu, 16 November 2011

SEKILAS TENTANG >> STIKES KARYA HUSADA PARE KEDIRI

Yayasan Karya Husada Kediri berdiri pada tahun 1984. Pada saat itu yayasan Karya Husada hanya menyelenggarakan program khusus D-III Keperawatan. Pelaksanaan perkuliahan di Gedung DPD Golkar Kota Kediri di Jalan Dhoho Kediri.

Seiring berkembangnya waktu dan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Yayasan Karya Husada Kediri, pada tahun 1988 dibangun Gedung Perkuliahan di Jalan Soekarno-Hatta Pare. Sementara Kampus baru masih dalam tahap pembangunan, perkuliahan dilaksanakan di RSUD Pare.Pada tahun 1989, gedung perkuliahan selesai dibangun dan semua kegiatan akademik dipindahkan di gedung baru.

Selanjutnya mengingat tingginya kebutuhan Praktisi Tenaga Kesehatan Lingkungan maka pada tahun 1992/1993 didirikan Akademi baru bernama Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi (APK-TS) berdasarkan SK Menkes RI Nomor : HK.00.06.1.1.2577

ASKEB BAYI dengan ORAL TRUSH

ASUHAN KEBIDANAN pada BAYI ”A”
UMUR 7 HARI DENGAN ORAL TRUSH
I.    PENGKAJIAN
Anamnesa dilakukan oleh   : Bidan ”D”                di         : BPS PULMO
Pada tanggal                                    : 20 Agustus 2011,     pukul   : 07.00 WIB
1.1 DATA SUBYEKTIF
1.1.1 Identitas
Nama bayi                        : By. Ny. A
Umur                                 : 8 hari
Tanggal / jam lahir           : 12 Agustus 2011 / 13.00 WIB
Jenis kelamin                    : Laki - laki
           
1.1.2 Alasan Kunjungan / Keluhan Utama
            Ibu mengatakan bayinya rewel, badan teraba panas, dan ada bercak keputihan pada mulut sampai bibir memutih seperti sisa susu yang melekat.
1.1.3       Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
Ibu mengatakan ini kelahiran anak yang pertama.
Prenatal     : Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit kronis ataupun menular, ibu makan seperti biasa porsi 3x sehari dan melakukan kunjungan  kehamilan sebanyak 8x pada bidan, janin bergerak aktif, serta mendapat imunisasi 2x TT, mendapat tablet tambah darah dan vitamin.
Natal         : Ibu melahirkan pada usia kehamilan 40 minggu dengan penolong persalinan bidan, lahir spontan, menangis keras, warna kulit kemerahan, BB: 3600 gram PB: 49 cm.
                  Postnatal   : Bayi menangis kuat, gerak aktif, kulit berwarna kemerahan.

1.1.4 Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit menular, menahun ataupun menurun, seperti TBC, Liver, Hipertensi atau pun Diabetes Militus.
     
1.1.5 Riwayat Sosial
   Yang mengasuh bayi                                   : Orang tua
   Hubungan dengan anggota keluarga           : Anak kandung

1.1.6 Kebutuhan Dasar
   Makanan      : ASI, 10x/hari
   Pola tidur     : 17 jam/hari
   Mandi          : 2x sehari dengan air hangat
   Eliminasi     : BAB 1x/hari, warna kekuning - kuningan, BAK ± 7x sehari
   Imunisasi     : HB Uniject.

1.2 DATA OBYEKTIF
1.2.1 Keadaan umum : Baik, composmentis.
1.2.2 Pemeriksaan umum
Nadi                  : 140    x/menit
RR                    : 54      x/menit
Suhu                 : 39      C
1.2.3 Pemeriksaan fisik
*     Kepala        : Rambut hitam, tidak ada benjolan, UUK belum menutup, UUB belum menutup, Molage tingkat I, tidak ada sefal hematoma, tidak ada kaput sucsedanium.
*     Mata          : Simetris, conjungtiva berwarna merah muda, sclera berwarna putih, bersih ,tidak ada odema.
*     Hidung       : Simetris, bersih ,tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada gerakan cuping hidung.
*     Telinga       : Simetris, bersih, tidak ada secret , teraba tulang rawan.
*     Mulut         : Ada bercak keputihan pada mulut, muncul darah saat dibersiihkan, tidak sumbing, ada lesi pada selaput lender mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat.
*     Leher         : Normal, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis, reflek menelan baik.
*     Dada           : Kanan dan kiri simetris, tidak ada ronchi/wheezing, tidak ada retraksi dada saat bernafas.
*     Perut          : Normal tidak ada pembengkakan hepar, tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat, tidak ada kembung, tidak ada perdarahan pada tali pusat.
*     Punggung : Tidak ada benjolan spina bifida, bentuk punggung lordosis.
*     Genetalia : Testis turun, skrotum  menutupi testis, warna coklat tua, penis berlubang.
*     Anus           : Berlubang.
*     Ekstremitas : Jari lengkap, normal, tidak ada polidaktili/sindaktili.

1.2.4 Antopometri
Ukuran kepala :            
·       Suboccipito bregmatika   :33 cm
·       Fronto occipitalis             :34 cm
·       Mento occipitalis             :35 cm

1.2.5 Pemeriksaan tingkat perkembangan
§  Adaptasi social     : -
§  Bahasa                  : -
§  Motorik halus       : Berkedip, menggenggam, menghisap, menelan.
§  Motorik kasar       : Menendang-nendang.


II.              ANALISA DATA DASAR

Dx/Masalah/
Kebutuhan
Data Subjektif
Data Objektif

Dx : By. Ny. ”A” usia 8 hari dengan Oral Trush

o KIE cara menjaga personal hygiene ibu dan bayi.
o Penjelasan tentang cara mengatasi oral trush.

Ibu mengatakan bayinya rewel, badan teraba panas, dan ada bercak keputihan pada mulut sampai bibir memutih seperti sisa susu yang melekat.

Keadaan umum :
Baik, composmentis.
Pemeriksaan umum :
·  Nadi : 140    x/menit
·  RR   : 54      x/menit
·  Suhu : 39      C
·  BB   : 3600  gr
·  PB    : 49      cm
Pemeriksaan Fisik :
Ada bercak keputihan pada mulut, bila bercak putih dihilangkan timbul perdarahan, tidak sumbing, ada lesi pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat.
III.            ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Antisipasi masalah potensial : Diare

IV.            KEBUTUHAN SEGERA
_

V.              INTERVENSI
Tanggal : 20 Agustus 2011                      Jam     : 08.00 WIB



RENCANA
RASIONAL
1.   Jalin hubungan baik dengan ibu agar tercipta  rasa saling percaya antara ibu dan bidan.

2.   Jelaskan kondisi keadaan bayi pada ibu.

3.   Pantau keadaan umum dan TTV.



4.   Anjurkan pada ibu untuk melakukan kompres hangat pada bayi.

5.   Jelaskan pada ibu cara mengatasi oral trush.

6.   Beri tahu ibu cara marawat kebersihan mulut bayi dan putting susu ibu.


7.   Beritahu ibu cara menjaga kebersihan dot apabila bayi minum susu dengan dot.

8.   Beri tahu ibu cara mengolesi putting susu dan mulut bayi  dengan Gentian Violet / Nystatin sehabis menyusui.

9.   Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.

1.     Rasa saling percaya berguna mempermudah pemberian intervensi pada ibu sehingga berjalan dengan lancar.
2.     Dengan penjelasan tentang oral trush, mengurangi rasa cemas pada ibu.
3.     Pemantauan keadaan bayi berguna untuk mengetahui perkembangan keadaan bayi.
4.     Kompres hangat dapat menurunkan suhu tubuh bayi.


5.     Dengan mengetahui cara mengatasi oral trush maka oral trush akan cepat disembuhkan.
6.     Dengan merawat kebersihan mulut bayi dan putting susu ibu maka memperlancar proses pemenuhan kebutuhan nutrisi pada bayi.
7.     Dengan menjaga kebersihan dot bayi, maka dapat membantu proses penyembuhan dan menekan penyebaran bakter candidiasis.
8.     Dengan mengetahui cara menggunakan gentian violet / nystatin maka ibu dapat melakukan prosedur pemberian obat dengan benar.
9.     Menyusui bayi sesering mungkin berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

ASKEB NEONATUS BAYI dengan ORAL TRUSH


DEFINISI ORAL TRUSH
Oral trush (stomatitis) adalah radang mulut (pada bibir atau lidah). Hal ini biasanya dijumpai pada bayi dan anak - anak kecil yang minum susu dengan botol atau dot atau anak kecil yang menghisap dot keripung (fopspean) yang tidak diperhatikan kebersihannya. Misalnya : dot tersebut tidak pernah direbus sehingga bakteri berkembang biak. (Asuhan Kesehatan Anak dalam konteks keluarga : 1993)
Oral trush ini kadang sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula (Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi dengan air hangat. (M. Scharin, 1994: 448)
Oral trush adalah terinfeksinya membrane mikosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak - bercak putih dan membentuk plak - plak berkeping di mulut. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal. (Vivian, 2010. Salemba Medika)
        Oral Trush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.

KLASIFIKASI
Ada 3 jenis oraltrush yang kerap menyerang anak, yaitu:
1.     Stomatitis apthosa
Sariawan ini akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau terkena sodokkan sikat gigi hingga luka atau lecet. Bila kuman masuk dan daya tahan tubuh menurun, maka luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan dan rasa sakit atau nyeri. Untuk kebaikan si kecil, pilihlah sikat gigi yang lembut dan bersihkan gigi secara benar untuk mengurangi potensi luka.
2.     Oral thrush/moniliasis
Disebabkan oleh jamur candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Tapi saat daya tahan tubuhnya menurun, serta penggunaan obat antibiotik yang berlangsug lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, akan memudahkan jamur candida albican tumbuh melebihi normal.
3. Stomatitis herpetic
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan ditenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh sedang rendah.Sariawan jenis stomatitis herpetic dan stomatitis apthosa biasa terjadi pada anak-anak, sementara anak balita lebih banyak mengidap sariawan jenis moniliasis.

ETIOLOGI
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh :
1.     Jamur candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir).
2.     Transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar.
3.     Jamur candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun.
4.     Pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur candida secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral thrush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral thrush yang menetap.
5.     Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme lain tertekan.
6.        Oral thrush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut.
7.     Superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme. Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus.

PATOFISIOLOGIS
Infeksi mulut yang disebabkan oleh kandida albicans pada neonatus. Pada keadaan daya tahan tubuh bayi menurun, dapat juga sebagai komplikasi akibat penggunaan antibiotik lama. Infeksi mula-mula terdapat di mulut kemudian di esofagus ke traktus digestifus timbul diare.

 
TANDA DAN GEJALA
2.4.1 Tanda
- Bayi :
§  Gejala trush berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius.
§  Mengeluarkan air liur lebih dari biasa.
§  Rewel dan gelisah terus.
§  Tak mau makan atau makanan dimuntahkan.
§  Tak mau susu botol bahkan ASI.
§  Biasanya disertai dengan bau mulut yang kurang sedap.
-   Balita :
§  Kadang suhu yang naik tak terlalu tinggi dan nafsu makannya berkurang.






2.4.2 Gejala
§  Lidah yang menjadi agak licin.
§  Lidah berwarna kemerah-merahan.
§  Timbul luka dibagian bawah dan pinggir atau pada belahan bagian tengah lidah.
§  Pada pipi bagian dalam tampak bintik - bintik putih, terkadang terdapat benjolan kecil yang dapat pecah sehingga mulut terasa perih.
§  Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
§  Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu.
§  Mukosa mulut mengelupas.
§  Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
§  Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak - anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
§  Gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat celcius.
§  Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan asi, dan gelisah terus.
§  Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya.
§  Secara psikis, dia akan rewel.

DIAGNOSA
Diagnosa oral trush dapat ditegakkan minimal dengan adanya 3 – 4 dari tanda dan gejala yang spesifik, yaitu :
1.      Gejala trush berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius.
2.     Lidah berwarna kemerah-merahan.
3.     Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
4.     Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5.     Pada pemeriksaan laborat terdeteksi bakteri Candidiasis Albican.
PENATALAKSANAAN
Medis  / Pengobatan
Memberikan obat anti jamur, misalnya :
a) Miconazol : mengandung miconazole 25 mg per ml, dalam gel bebas gula. Gel miconazole dapat diberikan ke lesi setelah makan.
b) Nystatin : tiap pastille mengandung 100.000 unit nistatin. Satu pastille harus dihisap perlahan-lahan 4 kali sehari selama 7-14 hari. Pastille lebih enak daripada sediaan nistatin lain. Nistatin ini mengandung gula.
Keperawatan
Masalah dari oral thrush pada bayi adalah bayi akan sukar minum dan risiko terjadi diare. Upaya agar oral thrush tidak terjadi pada bayi adalah mencuci bersih botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih atau direbus hingga mendidih (jika botol tahan rebus) sebelum dipakai.
Apabila di bangsal bayi rumah sakit, botol dan dot dapat disterilkan dengan autoclaff dan hendaknya setiap bayi menggunakan dot satu-satu atau sendiri-sendiri tetapi apabila tidak memungkinkan atau tidak cukup tersedia hendaknya setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, nanti ketika akan dipakai seduh dengan air mendidih.
Bayi lebih baik jangan diberikan dot kempong karena selain dapat menyebabkan oral thrush juga dapat mempengaruhi bentuk rahang. Jika bayi menetek atau menyusu ibunya, untuk menghindari oral thrush sebelum menyusu sebaiknya puting susu ibu dibersihkan terlebih dahulu atau ibu hendaknya selalu menjaga kebersihan dirinya.Adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat menjadi penyebab terjadinya oral thrush jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut.
Untuk menghindari kejadian tersebut, setiap bayi jika selesai minum susu berikan 1-2 sendok teh air matang untuk membilas sisa susu yang terdapat pada mulut tersebut. Apabila oral thrush sudah terjadi pada anak dan sudah diberikan obat, selain menjaga kebersihan mulut berikanlah makanan yang lunak atau cair sedikit-sedikit tetapi frekuensinya sering dan setiap habis makan berikan air putih dan usahakan agar sering minum. Oral thrush dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan mulut dan sering-seringlah minum apalagi sehabis makan.
Kebidanan
Oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, akan tetapi lebih baik jika diberikan pengobatan dengan cara berikut :
1. Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi.
2. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu maka ibu harus segera diobati dengan penberian antibiotik spektrum luas.
3. Jaga kebersihan dengan baik terutama kebersihan mulut.
4. Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan atau minum susu dengan air matang dan juga bersih.
5. Pada bayi yang minum susu dengan menggunakan botol gunakan teknik steril dalam membersihkan botol susu.
6. Berikan terapi pada bayi :
a. 1 ml larutan nystatin 100000 unit diberikan 4 kali sehari dengan interval setiap 6 jam selama 7-14 hari.
b. Gentian violet 5% 3 kali sehari.
7.   Mengolesi puting susu dengan cream nistatin/gentian violet setiap selesai menyusui selama bayi diobati.

PROGNOSA
            Sebetulnya oral trush bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika trush tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah.
2.9 KOMPLIKASI
Apabila oral trush tidak segera ditangani atau diobati maka akan menebabkan kesukaran minum (menghisap puting susu atau dot) sehingga akan berakibat bayi kekurangan makanan. Oral thrush tersebut dapat mengakibatkan diare karena jamur dapat tertelan dan menimbulkan infeksi usus yang bila dibiarkan dan tidak diobati maka bayi akan terserang diare.

PENCEGAHAN

Tidak ada cara untuk mencegah terpajan pada kandida. Obat - obatan tidak biasa dipakai untuk mencegah kandidiasis. Ada beberapa alasan : Penyakit tersebut tidak begitu bahaya. Ada obat - obatan yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut. Memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan terapi antiretroviral (ART) adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis.